Warna air laut di Maluku Tengah berubah merah darah


Warna air di perairan Pulau Ai, Kepulauan Banda, Maluku Tengah, tiba-tiba menjadi merah. Fenomena itu membuat warga setempat gempar dan panik sejak dua hari lepas.Menurut penduduk setempat, Ahmad Ali, mengatakan bahawa perubahan itu baru terjadi sekali dan ia mepercayai bahwa merahnya air laut itu pertanda sesuatu akan terjadi.

"Tidak ada yang berani ke laut. Kami sendiri takut ke laut kerana memang air lautnya seperti darah," katanya.

Apa sebenarnya penyebab perubahan air laut menjadi merah? Apakah benar itu merupakan pertanda bencana akan terjadi?




 Menurut pengkaji alga dari Universiti Atma Jaya Yogyakarta, Boy Rahardjo Sidharta, mengatakan, "Kalau bukan pencemaran kimia berupa zat warna, pasti itu fenomena red tide."

Red tide merupakan perubahan air laut menjadi merah yang disebabkan oleh ledakan populasi alga merah, jenis alga yang sel-selnya kaya pigmen phycoerythrin.

"Kalau jumlahnya sedikit, tidak kelihatan merah. Tapi, ketika terjadi blooming yang dalam 1 ml boleh berisi ribuan-jutaan sel, maka sangat jelas terlihat dengan mata kasar," kata Boy.

Penyebab ledakan populasi alga boleh terjadi, mulai dari melimpahnya nutrien di laut atau yang disebut eutrofikasi hingga pemanasan global.

Suhu air laut yang meningkat akibat pemanasan global memicu peningkatan metabolisme sel alga. Akibatnya, mempercepatkan pembiakan atau reproduksi alga juga meningkat.

"Kalau sudah membiak cepat, maka akan mendominasi dan perairan 'berubah' menjadi merah, atau hijau, coklat, atau lainnya," kata Boy ketika dihubungi Kompas.com, Isnin (22/6/2015).
Alga dalam jumlah besar akan membuat bekalan oksigen di perairan berkurang. Kesannya, banyak ikan akan mati.

Blooming boleh terjadi pada alga jenis apa pun. Kadang, alga yang mengalami blooming adalah jenis yang beracun dan tidak mengakibatkan perubahan warna menjadi merah.

Bila yang terjadi adalah blooming alga beracun (HAB), masalah itu harus segera diatasi. Racun dari alga boleh meracuni hidupan laut lain, bahkan membunuh manusia.

Salah satu cara mengatasi blooming alga beracun adalah dengan menabur serbuk kimia untuk menghalang pertumbuhannya. Namun, cara itu tak mesra alam  dan hanya mendatangkan masalah ke dasar laut.

Namun, belum ditemui cara lain yang efektif untuk mengatasinya. Biasanya, hanya muncul larangan memakan produk laut dari daerah yang dilanda HAB untuk mencegah kesan buruk terhadap manusia.

Berkaitan kes di Maluku Tengah, Boy mengatakan, "Perlu dilihat apakah ada sel-sel mikro-alga dalam air laut tersebut untuk memastikan penyebab 'berubah'-nya air laut menjadi merah."

Ketika ini pihak berwajib sedang mencari punca, menganalisis kemungkinan kesan  dan langkah untuk mencegahnya dijalankan.

Namun menurut  informasi yang didapati oleh  Kompas.com, air laut di perairan Pulau itu kembali normal pada petang  Isnin (22/6/2015).Penduduk yang menyaksikan perubahan warna air laut yang kembali membiru itu terus melaungkan azan di sepanjang pantai.
 

Petikan sumber dan foto : http://sains.kompas.com/read/2015/06/22/13484641/Warna.Air.Laut.Maluku.Tengah.Berubah.Merah.Apa.Sebabnya.







18 Comments

  1. scary..pekat betul kaler merah tu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Takut kan Suki tapi Alhamdulillah dah kembali biru airnya :)

      Delete
  2. umpama darah..memang menyeramkan..subhanallah..kuasa Allah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul Mar, segalanya dengan kehendakNya jua .

      Delete
  3. Tak pernah tengok lagi air laut jadi semerah tu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul tu Zumal menakutkan sungguh akan kekuasaanNya.

      Delete
  4. selamat berpuasa...merah nya..macam darah....

    ReplyDelete
    Replies
    1. selamat berpuasa Yanty, memang menakutkan

      Delete
  5. eee.. macam darah....menakutkan

    ReplyDelete
  6. Salah satu bukti kebesaran Allah..merah pekat..

    ReplyDelete
  7. Replies
    1. ye kak mala, menakutkan akan kebesaranNya

      Delete
  8. Kalau kata ia mengurangkan oksigen maka akan membuatkan hidup laut akan mati. Menyeramkan lantas menginsafkan diri

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada hikmah di sebalik setiap kejadian itu pastinya. :)

      Delete